Tradisi khitanan di
indonesia ini beragam-ragam, karna setiap daerahnya mempunya adat atau tata
cara pelaksanaannya yang unik-unik.
Khitanan adalah salah
satu kewajiban bagi laki-laki muslim, yang dilakukan pada saat masih kecil.
Nah, disini salah satu daerah
di NTB tepatnya kabupaten sumbawa besar kecamatan utan khususnya desa pukat.
Hari itu, cucu dari ibu sawiyah (mama saya sendiri) yang masih kelas satu SD di
khitan bersamaan dengan tujuh bulanan menantu ibu sawiyah.
Kegiatan-kegiatan
tersebut dilakukan sesuai adat atau tradisi nenek moyang yang di pimpin oleh
sandronya yaitu nenek inja, beliau sudah berpuluh-puluh tahun mengurus hal
seperti itu dan kegiatan-kegitan lainnya seperti nikahan.
Salah satu hal yang
wajib ada adalah air laut yang di ambil di laut poto tano tempatnya di labuhan
bajo. Dalam legiatan apapun pengambilan air laut tersebut tidak sembarangan
orang dan memiliki tata cara dan pantangan yaitu:
1. membawa
payung
2. membawa
makanan yang di buat sesuai adat dan pisang
3. sandronya
tidak boleh berbicara sampai tempatnya
4. pengambilan
air menggunakan botol dan pengambilan batu-batu kecil
5. pelemparan
batu-batu tersebut ke pintu rumah untuk segera di buka
air laut itu digunakan
untuk dipandikan kepada yang di khitan atau yang tujuh bulanan atau yang menikah.
Setelah beberapa hari
selesai khitanan maka di bawah lagi ke poto tano itu untuk dipandikan sesuai
dengan perintah sandronya dengan ketentuan membawa:
1. membawa
makanan yang sesuai tradisi dan pisang
2. membawa
telur mateng
3. membawa
ayam hitam
4. membawa
kelapa yang telah di parut untuk di keramas
5. membawa
lilin
ayam yang di bawah ke
laut akan dibawah pulang dan di kasih ke sandronya, makanan dan pisangnya di
hanyutkan ke laut dan bisah stelah itu di ambil oleh orang lain yang sedang
menunggu, lilinnya di nyalakan untuk mengiringi berjalannya acara tersebut, dan
kelapa parut itu di keramaskan kepada keluarga-keluarga yang ingin ikut
dipandikan bersama yang di khitan, setelah keramas sandronya menyiramkan air
laut di atas kepala satu-satu sambil orang yang di siram melemparkan telur yang
di pegang tersebut kearah laut.
Nah, itulah salah satu
tradisi dari desa pukat yang sekirannya banyak orang yang belum tau akan
tradisi-tradisi yang ada.
#indahnyatradisi
0 komentar:
Posting Komentar